OBYEK WISATA DATAE KABUPATEN SIDRAP

OBYEK WISATA DATAE KABUPATEN SIDRAP


OBYEK wisata Datae merupakan salah satu tempat yang sering dikunjungi para wisatawan, khususnya masyarakat Sidrap. Lokasinya berada di perbukitan Kelurahan Lawawoi, Kecamatan Watangpulu, atau poros Makassar-Sidrap, sekitar 17 km dari kota Pangkajene, Sidrap. Apa saja yang bisa dinikmati di tempat ini?
PEMERINTAH Kabupaten Sidrap membangun obyek wisata ini sejak tahun 1995 hingga 1996 di atas lahan seluas 2,125 hektar. Lokasinya memiliki kultur dan latar belakang pengunungan yang lembab serta perbukitan panorama indah yang diapit sungai Pucu'e.
Berbagai fasilitaspun telah dibangun di dalamnya. Diantaranya, kolam renang, panggung pertunjukan, 11 rumah adat masing-masing kecamatan, dan berbagai fasilitas lainnya.
Keunikan wisata ini menjadikan primadona bagi para pengunjung wisata lokal maupun dari luar. Untuk memolesnya menjadi sebuah taman wisata, Pemkab Sidrap tak tanggung-tanggung menggelontorkan dana hingga miliaran.
Namun sayang, aset pemkab yang menjadi sumber pemasukan Pendapatan Asli Daerah (PAD) ini sekarang kondisinya sudah sangat memprihatinkan. Wisata Datae dalam penerimaan PAD setiap tahunnya hanya bisa mencapai Rp 35 juta per tahun.
Beberapa bangunan dan fasilitas semisal rumah adat ini sudah usang dimakan usia. Tak hanya itu, fasilitas kolam renang yang pernah dijadikan arena berbagai lomba olahraga oleh pemerintah maupun swasta, kini kondisinya tak terurus lagi.
Meski memiliki sumber mata air yang jernih dari areal perbukitan, kolam renang Datae airnya masih tetap keruh dan berlumut.
Meski kondisinya seperti itu, tak sedikit wisatawan luar maupun lokal, terutama pasangan muda mudi rupanya tak pernah mengubris kondisi seperti itu.
Para pengunjung tersebut hampir memanfaatkan waktu liburnya dengan mengunjungi taman wisata Datae. Mereka lebih banyak yang memanfaatkan fasilitas kolam renangnya.
"Saya bersama teman-teman sering berkunjung kesini setiap kali ada waktu liburan. Daripada kita jauh-jauh, mending disini saja. Ongkosnya pun lebih murah," ujar salah satu pengunjung asal Pangajene, Muhammad Ikhsan.
Ia berharap pihak pengelola dan pemerintah daerah lebih memperhatikan obyek wisata Datae ini. Utamanya fasilitas yang kondisinya sudah memprihatinkan.
Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Kebudayaaan Pariwisata, Zainal Abidin melalui kepala Bidang Budaya Pariwisata, Rohani Ronti menyatakan sangat prihatin dengan kondisi taman wisata Datae tersebut.
Ia menyebutkan, minimnya anggaran menjadi salah satu faktor kurangnya perhatian dan perawatan lokasi wisata tersebut.
Begitu juga rumah-rumah adat yang ada di Datae yang kondisi bangunannya juga sudah mulai rapuh dimakan usia. Ia mengakui sudah sepantasnya rumah-rumah adat tersebut itu segera direnovasi.
"Lokasi wisata itu memang sudah sepantasnya direhab. Dengan kondisi yang seperti sekarang kita prihatin. Kita tak bisa berbuat banyak dengan anggaran yang sangat terbatas. PADnya saja dalam setahun hanya mencapai Rp 35 juta,'' ujar Rohani, kemarin.
Dalam kondisi seperti ini, kata Rohani, alokasi anggaran pemeliharaannya hanya berkisar Rp 42 juta. Termasuk biaya pemeliharaan rumah adat Pemkab Sidrap di Benteng Somba Opu di Makassar. 
http://www.beritakotamakassar.com

About the author

Admin
Donec non enim in turpis pulvinar facilisis. Ut felis. Praesent dapibus, neque id cursus faucibus. Aenean fermentum, eget tincidunt.

0 komentar:

Template by Clairvo Yance
Copyright © 2013 sang sejarawan and Blogger Themes.